Rehabilitasi narkoba adalah metode yang digunakan oleh lembaga atau pihak terkait dalam menangani pecandu narkoba. Para pecandu narkoba membutuhkan bantuan agar mereka bisa terbebas dari pennggunaan obat terlarang ini, salah satunya dengan program rehabilitasi narkoba.
Program ini sendiri diadakan secara khusus oleh lembaga BNN yang dimana bertujuan agar pecandu narkoba kembali memiliki kesadaran diri agar tidak mengonsumsi narkoba lagi. Namun, selain dari lembaga resmi BNN, sudah banyak lembaga rehabilitasi narkoba swasta, salah satunya Ashefa Griya Pusaka.
Apa Saja Tahapan yang Dilalui Ketika Rehabilitas Narkoba?
Dalam proses rehabilitasi narkoba ini, pastinya ada beberapa tahapan yang harus dilalui oleh para pecandu narkoba. Lalu tahapan rehabilitasi narkoba yang mana yang harus dilalui semua pengguna? Secara sederhana, program ini dibagi menjadi tiga tahapan: detoksifikasi, tahapan awal, dan tahapan pemulihan.
1. Tahapan detoksifikasi
Pertama, tentang tahapan rehabilitasi narkoba. Umumnya, tahap detoksifikasi dimulai dengan pemeriksaan fisik secara menyeluruh (untuk mengetahui apakah pengguna memiliki penyakit tertentu seperti HIV/AIDS, gonore atau hepatitis), dilanjutkan dengan pemeriksaan status mental.
Selain itu, tahap ini adalah waktu terbaik bagi dokter untuk menentukan apakah pengguna membutuhkan obat alternatif (alternatif). Lalu mengapa perlu pengobatan alternatif, karena dalam beberapa kasus, penghentian penggunaan obat secara tiba-tiba dapat menyebabkan pengguna mengalami gejala putus obat (stopping).
Sebenarnya, teknik detoksifikasi dapat dibagi menjadi tiga jenis.
- Terapi simptomatik. Dalam perawatan ini, dokter Anda akan memberi Anda obat resep yang dirancang khusus agar sesuai dengan gejala kecanduan Anda.
- Terapi subtitusi. Untuk mengurangi efek negatif dari penarikan, dokter dapat menawarkan pengobatan alternatif seperti morfin, metadon, kodein, dan narrekson.
- Terapi cold turkey. Ini adalah bentuk terapi detoksifikasi tertua. Triknya adalah mengunci pengguna di ruangan tertentu selama dua minggu. Selama periode ini, pengguna diharapkan dapat melewati fase penarikan tanpa menggunakan obat alternatif lain.
2. Tahap awal
Setelah melewati fase detoksifikasi, peserta rehab diinstruksikan untuk melanjutkan ke fase rehabilitasi narkoba berikutnya, yaitu fase awal (non medis). Selama fase ini, peserta rehabilitasi membentuk kembali kepribadian mereka melalui tiga program:
- TC (Theurapeutic communities). Dengan mengasah lima dimensi utama kepribadian (psikologis, perilaku, intelektual, spiritual, dan keterampilan), peserta rehabilitasi diharapkan dapat menemukan kembali identitas mereka sebagai anggota masyarakat yang sah dan berguna.
- Criminon / No Crime. Seperti namanya, program ini bertujuan untuk membimbing peserta rehabilitasi agar tidak kembali ke perilaku kriminal.
- Pembinaan spiritual. Program ini bertujuan untuk membentuk peserta rehabilitasi menjadi lebih taat dan lebih dekat dengan Tuhan.
3. Tahapan akhir atau re-entry
Ini adalah tahap akhir dari rehabilitasi narkoba. Fase re–entry adalah fase dimana peserta rehabilitasi diarahkan untuk menggali minat dan bakatnya. Misalnya, jika Orang A tertarik pada olahraga dan terbukti berbakat, dia diarahkan untuk menjelajahi bidang itu.
Tahapan ini secara umum akan menjadikan para pecandu narkoba untuk bisa kembali kepada hakikat kehidupan mereka yang sebenarnya. Dengan penggalian potensi yang dimiliki, tentu saja hal ini akan menjadikan mereka untuk mengenal lebih dalam bakat yang mereka miliki.
Itu tadi artikel yang telah menjelaskan mengenai tahapan yang akan dilewati oleh pecandu narkoba ketika mereka berada pada program rehabilitasi narkoba. Tentunya tahapan tersebut akan dibimbing oleh beberapa orang yang memiliki tugas masing-masing dalam proses penyembuhan pecandu narkoba.