Kementerian Kesehatan RI telah membuat edaran meminta semua jajaran kesehatan mewaspadai penyakit cacar monyet (monkeypox).
Edaran menyusul pengumuman terkini Badan Kesehatan Dunia (WHO) pada Minggu, 29 Mei 2022, bahwa kasus penyakit zoonotik atau melompat dari hewan ke manusia itu terus bertambah di dunia Per Kamis, 26 Mei 2022, WHO telah mengumpulkan sebanyak 257 kasus yang sudah terkonfirmasi dan 120 yang masih suspek dari 23 negara anggotanya yang non endemik monkeypox.
Jumlah yang diakumulasi sejak 13 Mei lalu itu bisa jadi lebih besar lagi karena tidak semua terdeteksi dan dilaporkan.
Jumlah itu juga belum termasuk kasus-kasus di negara endemik cacar monyet di Afrika Tengah dan Barat.
Angka tertingginya dicatat Republik Demokratik Kongo (dahulu bernama Zaire) dengan 1284 kasus dan 58 di antaranya meninggal sepanjang periode 1 Januari hingga 8 Mei 2022.
Di luar itu ada di Kamerun (25 kasus dan 9 kematian sejak 15 Desember 2021 sampai 1 Mei 2022), Republik Afrika Tengah (8 kasus dan 2 kematian sepanjang 4 Maret-17 Mei, Republik Kongo (2 kasus pada periode 21-23 Mei) dan Nigeria (46 kasus, 1 Januari-30 April).
Dalam surat edaran dari Kementerian Kesehatan dijelaskan tentang kasus suspek penyakit ini merupakan orang dengan ruam akut (papula, vesikel dan/atau pustula) yang tidak bisa dijelaskan pada negara non endemis.
Kategori suspek memiliki satu atau lebih gejala seperti sakit kepala, demam akut di atas 38,5 derajat Celsius, Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening), nyeri otot/Myalgia, sakit punggung, dan asthenia (kelemahan tubuh).
Berikut ini penjelasan khusus tentang gejala utamanya yang berupa ruam, – Ruam adalah area kulit yang teriritasi atau bengkak di tubuh.
Ruam sering gatal dan nyeri dan dapat muncul secara berbeda pada warna kulit yang berbeda.
Meskipun sering digambarkan sebagai merah, pada warna kulit yang lebih gelap mereka mungkin memiliki warna ungu, abu-abu, atau putih.
– Papula adalah jenis ruam di mana area jaringan kulit yang menonjol kurang dari satu sentimeter.
Papula dapat memiliki batas yang jelas atau tidak jelas serta bisa datang dalam berbagai bentuk, warna, dan ukuran.
Ini bukan diagnosis atau penyakit.
– Papula sering disebut lesi kulit, yang pada dasarnya adalah perubahan warna atau tekstur kulit.
Terkadang, papula berkumpul bersama untuk membentuk ruam.
Pada kebanyakan kasus, papula tidak serius.
Tergantung pada penyebabnya, seperti kutil, mereka dapat dihilangkan dengan perawatan di rumah.
– Vesikel adalah kantong kecil berisi cairan atau lepuh yang dapat muncul di kulit.
Cairan di dalam kantung ini mungkin bening, putih, kuning, atau bercampur darah.
Isinya kurang dari 5 mm (1/2 cm).
Jika lesi berisi cairan lebih besar dari 0,5 mm, itu disebut bula.
– Lepuh adalah vesikel atau bula, tergantung ukurannya.
Lepuh bisa menjadi gejala masalah medis atau tanda cedera jaringan.
Dalam anatomi, vesikel dapat merujuk kepada struktur seperti kantong di tubuh.
Fungsi vesikel jenis ini adalah untuk menyimpan dan mengangkut bahan dan limbah.
– Jika diduga memiliki tanda-tanda di atas, masih membutuhkan konfirmasi untuk memastikan tertular cacar monyet.
Pembuktian yang valid melalui pemeriksaan laboratorium real-time polymerase chain reaction (PCR) dan/atau genome sekuensing.
– Sebagai pencegahan, masyarakat yang mengalami gejala demam dan ruam untuk memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.
Masyarakat juga diminta mematuhi protokol kesehatan dengan menghindari kerumunan, mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan melakukan perilaku hidup bersih dan sehat.