Badan Pusat Statistik Nusa Tenggara Barat merilis tingkat okupansi hotel pada April 2022.
Kepala BPS NTB, Wahyudin mengatakan, tingkat keterisian hotel sepanjang Ramadan itu di bawah separuh kapasitas kamar yang tersedia.
“Tingkat okupansi kamar hotel bintang di NTB sepanjang 2022 mengalami penurunan dibandingkan Maret 2022 dan April 2021,” kata Wahyudin pada Kamis, 2 Juni 2022.
Tingkat penghunian kamar hotel bintang pada April 2022 sebesar 15,27 persen, turun 23,16 poin dibandingkan okupansi Maret 2022.
Angka tersebut juga lebih rendah dibanding tingkat penghunian kamar pada April 2021, yakni 27,04 persen.
Jumlah kamar hotel bintang yang tersedia di NTB sebanyak 174.837 unit dan kamar hotel non-bintang 114.116 unit.
Tingkat penghunian kamar untuk hotel non-bintang sepanjang April 2022, menurut Wahyudin, juga turun 10,78 poin dibanding okupansei Maret 2022, yakni 23,75 persen.
Namun tingkat penghunian hotel non-bintang pada April 2022 sedikit lebih tinggi ketimbang okupansi pada April 2021 dengan selisih 0,34 poin.
Tak hanya mengukur tingkat keterisian kamar, Wahyudin melanjutkan, BPS NTB juga mengkalkulasi rata-rata lama menginap para tamu di hotel bintang dan non-bintang.
Pada April 2022, para tamu menghabiskan waktu selama 1,90 hari.
Angka ini lebih rendah 0,21 hari dibandingkan durasi menginap pada Maret 2022, yakni 2,11 hari.
Sementara durasi menginap para tamu hotel non-bintang di NTB pada April 2022 selama 1,28 hari.
Juga turun 0,22 hari dibanding lama menginap pada bulan sebelumnya.
“Jumlah tamu yang menginap di hotel bintang pada April 2022 sebanyak 27.498 orang yang terdiri atas 26.352 tamu lokal dan 1.146 tamu dari luar negeri,” kata Wahyudin.
Tamu di hotel non-bintang juga didominasi oleh pengunjung domestik sebanyak 33.827 orang dan 758 tamu dari luar negeri.
Ketua Asosiasi Hotel di Gili Trawangan, Gili Meno, dan Gili Air, Lalu Kusnawan mengatakan, setelah Ramadan, para tamu yang berkunjung ke NTB melonjak selama libur lebaran.
Pada awal Mei 2022, Kusnawan yang juga General Manager Wilsons Retreat di Gili Trawangan mengatakan, jumlah tamu yang datang mencapai 12.600 orang.
“Sebagian besar tamu datang dengan naik kapal cepat dari Bali,” ujarnya.
Setiap hari, sekitar 400 wisatawan menginap di sana.