Thermal water adalah air yang diambil dari mata air panas alami.
Air ini berasal dari dalam tanah yang sudah dipanaskan oleh aktivitas panas bumi.
Thermal water mengandung mineral yang terbukti memperkaya kulit.
Beberapa mineral larut paling umum dalam air ini adalah kalsium, bikarbonat, silikat, senyawa besi, garam natrium dan magnesium, senyawa belerang, dan logam, bersama dengan elemen seperti selenium.
“Ini (thermal water) menawarkan berbagai manfaat pada kulit, seperti efek menenangkan dan antiinflamasi,” kata direktur penelitian kosmetik dan klinis Rumah Sakit Mount, Sinai Joshua Zeichner, dikutip dari Healthline.
Ini sejalan dengan studi yang telah dilakukan.
Dilansir dari Lab Muffin, beberapa studi menunjukkan thermal water memiliki efek menguntungkan.
Sayangnya, hampir semua studi itu dilakukan oleh perusahaan produsen thermal water.
Tak heran, hasilnya menunjukkan produk mereka lebih baik daripada yang lain, sehingga mereka harus diambil dengan sebutir garam.
Beberapa thermal water yang diteliti telah ditemukan bisa melindungi sel dari kerusakan karena UV secara in vitro.
Selain itu, percobaan pada tikus yang diobati dengan krim mengandung thermal water menunjukkan pengembangan tumor lebih lambat daripada kelompok kontrol setelah paparan UVB.
Krim thermal water juga mengurangi pembentukan sel kulit terbakar pada sukarelawan manusia setelah paparan UVB.
Kemungkinan ini disebabkan kandungan selenium, seng dan/atau tembaga karena mereka berperan penting untuk fungsi enzim antioksidan secara alami di kulit, yang menyerap radikal bebas merusak yang dihasilkan sinar UV.
Selain itu, thermal water juga mengurangi inflamasi atau peradangan.
Beberapa studi menunjukkan, penggunaan produk ini bisa menurunkan produksi bahan kimia penyebab peradangan oleh sel-sel kulit.
Tak heran, ini biasa digunakan untuk berbagai kondisi terkait peradangan, termasuk dermatitis atopik (eksim), psoriasis, dan ichthyosis.
AMELIA RAHIMA SARI