Puncak arus balik lebaran di Terminal Induk Giwangan, Kota Yogyakarta, terjadi pada Minggu, 8 Mei 2022.
Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Giwangan Yogyakarta, Bekti Zunanta mengatakan, sekitar 20 ribu penumpang bus meninggalkan Yogyakarta ke berbagai daerah tujuan.
Puncak arus balik pada Ahad kemarin, kata Bekti, juga dipengaruhi program balik gratis dari Kementerian Perhubungan dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Dalam program tersebut, puluhan bus berangkat dari Terminal Giwangan menuju wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi atau Jabodetabek.
“Dalam program balik gratis ini, Kementerian Perhubungan menyediakan 21 bus dan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta 25 armada bus,” kata Bekti Zunanta di sela pelepasan program balik gratis, Minggu, 8 Mei 2022.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, program balik gratis ini membantu masyarakat mendapatkan angkutan dengan mudah, aman, dan nyaman.
“Juga membuat para pemudik lebih terkoordinasi dan teratur di jalan,” kata dia.
Direktur Angkutan Jalan, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Kementerian Perhubungan, Suharto mengatakan, dalam program mudik dan balik gratis lebaran tahun ini, kementerian mengerahkan sekitar 1.500 armada yang berangkat dari Jabodetabek ke berbagai wilayah di Lampung sampai Surabaya.
“Ada sekitar 22 lokasi tujuan program mudik balik gratis,” kata dia.
Tujuan mudik dan balik gratis, Suharto melanjutkan, membantu masyarakat mendapatkan armada yang memadai selama libur lebaran ini.
“Antusiasme masyarakat cukup tinggi,” kata dia.
Pada awal penerapan program balik gratis, Kementerian Perhubungan hanya menyediakan sekitar 362 unit bus.
Namun ternyata semua sudah penuh dipesan dalam tempo kurang dari 24 jam.
Dari situ, Kementerian Perhubungan kemudian menambah armada lagi.
Surharto mengatakan, Kementerian Perhubungan juga berkoordinasi dengan Pemerintah DKI Jakarta dan BUMN untuk menerapkan program mudik dan balik gratis.
“Kami memastikan armada yang digunakan dalam program ini memenuhi syarat teknis dan laik jalan serta pengemudi yang mengutamakan keselamatan, bukan kecepatan,” katanya.